Kamis, 24 Februari 2022
Jumat, 03 Desember 2021
Senin, 29 November 2021
Sabtu, 02 Oktober 2021
AKTIVASI SHALAWAT NABI (Menjadikan Shalawat Sebagai Doa Mustajab untuk Mewujudkan Segala Kebutuhan dan Hajat)
Judul: AKTIVASI SHALAWAT NABI (Menjadikan Shalawat Sebagai Doa Mustajab untuk Mewujudkan Segala Kebutuhan dan Hajat)
Penulis:
KH. A. Aziz Masyhuri
No.
ISBN: 9786028995085
Penerbit:
Pustaka Pesantren
Tebal
: 226 Halaman
Harga
: Rp. 33.000,-
Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)
Deskripsi :
Buku
sederhana ini mengajak kita menelusuri rahasia-rahasia di balik berbagai lafal
shalawat berikut faedah yang ada di dalamnya. Segala sesuatu memiliki
kunci-kunci. Para ulama telah meneliti kunci-kunci pembuka barakah shalawat
melalui penelitian panjang selama hidup mereka. Buku ini menjadi penting karena
menghadirkan kunci-kunci pembuka itu secara praktis di hadapan kita.
***
Jika seperempat malam telah lewat, Rasulullah akan bangkit dan berpekik: "Wahai manusia, berdzikirlah berdzikirlah."
Ka'ab berkata: "Ya Rasul, saya memperbanyak shalawat kepadamu. Berapa kalikah seyogianya aku bershalawat kepadamu?"
Rasulullah :"Terserah engkau."
Ka'ab: "Bagaimana
kalau seperempat (dari waktu dzikirku)?"
Rasulullah : "Terserah
engkau. Jika kau tambah, akan lebih baik bagimu."
Ka'ab : "Bagaimana
kalau setengah?"
Rasulullah : "Terserah
engkau. Jika kau tambah, akan lebih baik bagimu."
Ka'ab : "Bagaimana
kalau seluruhnya?"
Rasulullah : "Jika demikian, itu akan mencukupi kebutuhanmu. Juga akan diampuni dosa-dosamu." (HR. at-Tirmidzi)
***
“Bacaan shalawat nabi mengandung faedah yang tak terhingga, di antaranya; mengusir kegelapan kalbu, mencapai makrifat, memperbanyak rezeki, " (Sayyid Bakari al-Makki bin Sayyid Muhammad Syatho ad-Dimyathi, dalam I'anatu ath-Thalibin)
“Tidak diragukan lagi bahwa bagaimanapun usaha seorang 'alim dalam menunjukkan fadhilah-fadhilah shalawat nabi, rahasia-rahasianya, dan sinar-cemerlangnya, tetaplah ia tidak akan mampu melakukannya secara holistik (karena saking banyaknya).” (Ustadz 'Abdullah Sirajuddin, dalam ash-Shalatu 'ala an-Nabi: Ahkamuh, Fadhiluh, Fawiduh)
"Saya sering mendengar abah saya, almaghfurlah KH. Bisri Mustofa mengatakan: 'Apalagi salawat, begitu nama Kanjeng Nabi (Muhammad) kamu sebut, kesulitan yang kamu tidak bisa memecahkannya akan terbuka makhraj (solusi) yang kamu inginkan.' Secara empirik, saya meyakini, dan oleh karena itu sering mempraktikkannya. Dan ... berhasil.” (KH. M. Cholil Bisri, dalam Salawat Gembolan)
“Sesungguhnya
Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Wahai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kalian untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya.” (QS. Al-Ahzab [33]: 56)
Majalah AULA edisi Oktober 2021
TELAH TERBIT !!!
Majalah AULA edisi Oktober 2021 :
"Jangan Terjebak Dana Abadi Pesantren"
Simak Topik Utama (Ummur Risalah) : "Gempita Hari
Santri dan Pesan Muhasabah"
* KH Abdul Ghafar Rozin : Jangan Terjebak Dana Abadi Pesantren
* Saeful Umam : Sejarah Baru, Santri Kuliah di Luar Negeri
* Muhammad Ghofirin : Pesantrenpreneur Kunci Kemandirian
Pesantren
* Abdulloh Hamid : Adaptasi Dakwah di Era Digital Native
Wawancara Habib Umar Al Muthohar : "Tarekat
Bersanad Tegakkan Tiang Agama"
Ikuti kajian dan pembahasan keagamaan, yaitu :
* Lentera Gus Baha : Allah Tidak Butuh Ditolong dan Dibela
Manusia
* Catatan Gus Ali : Mengoptimalkan Diri sebagai Khalifah
* Fiqh Nisa : Ibu Wafat Tinggalkan Utang
* Wawasan : Taliban Bergeser Moderat, Faktor NU Sangat Besar
* Dirasah Islamiyah : Penanganan Perilaku Koruptif dan Moral
Hazard dalam Fikih Islam
* Kajian Aswaja : Kenapa Ada Tradisi Maulid ?
* Bahtsul Masail : Problematika Jenazah dalam Peti
* Masail Umat : Childfree dalam Kajian Fiqih Islam
* Mimbar Jum'at : Memperingati Hari Santri
Simak juga informasi-informasi lainnya:
* Sembilan : 9 Ormas Islam Aswaja Bermadzhab di Indonesia
* Aktualita : Khawatir Krisis Legitimasi, Tiga PWNU Desak
Muktamar 2020
* Muhibbah : Maroko, Negeri Para Ilmuwan Islam Terkemuka di
Dunia
* Info Sehat : Long Covid, Apa itu ?
* Kancah Dakwah : Aktivis Penggerak Pendidikan di Berbagai
Pelosok Negeri
* Aula Nisa : Hj. Ulfah (Ketua LP Maarif NU Jawa Barat)
* Inspirasi : Nyai Hj Muhsinah (ibunda Menag, Yaqut Cholil
Qoumas)
* Fragmen : Hj Aini Shalichah (istri Bupati Blora)
* Prestasi : Siswa Tunarungu Raih Prestasi
* Resensi : Literasi Digital Santri di Era 4.0
* Tabayun : Mendulung Untung Saat Pandemi
Info & Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)
Rabu, 08 September 2021
Majalah AULA Edisi Januari - September 2021
Selasa, 31 Agustus 2021
Amaliah Di Bulan Hijriyah ; Hujjah, Rahasia, Amalan, dan Do'a di Bulan Hijriyah
Judul buku : AMALIAH DI BULAN HIJRIYAH: Hujjah, Rahasia, Amalan, dan Do'a di Bulan Hijriyah
Penulis : Sholihin Hasan
Tebal: 144 hlm.
Ukuran: 14,5 x 21 cm
Penerbit : Muara Progresif
Harga: Rp. 37.000,-
Pemesanan: 0858 5067 7244 (WA)
Deskripsi:
Belakangan ini sering muncul tuduhan bahwa amalan di bulan
hijriyah adalah perbuatan bid'ah, syirik, tidak ada tuntunannya, dan tidak
pernah diajarkan oleh Nabi SAW. Buku Amaliah di Bulan Hijriyah ini menjelaskan
bahwa, ada banyak hal penting terkait dengan bulan Hijriyah.
Pertama, terkait dengan
sejarah kejadian penting di masa lalu baik di zaman Nabi SAW dan sebelumnya
bisa menjadi pelajaran bagi generasi setelahnya.
Kedua, terdapat
keutamaan-keutamaan dan anjuran beribadah, seperti puasa Asyura di bulan
Muharram, Lailatul Qadar di bulan puasa, dan puasa Arafah di bulan Dzulhijjah.
Hal semacam ini penting untuk diurai agar memiliki nilai tambah dalam beribadah
kepada Allah.
Ketiga, terdapat
perbedaan persepsi di masyarakat ketika memasuki bulan-bulan tertentu, seperti
merayakan 1 Muharram, merayakan Maulid
Nabi SAW, amaliah di malam Nisyfu Sya'ban, puasa Rajab, dan Rebo Wekasan, dll.
Dalam buku ini, penulis mampu menjawabnya dengan dalil yang
berlandaskan Al-Qur'an, hadits, dan pendapat ulama salafus shaleh sehingga
tuduhan bahwa amalan di bulan hijriyah seperti merayakan maulid Nabi SAW
bukanlah perbuatan bid'ah dan syirik.
Dalil-Dalil Praktis Amaliyah Nahdliyah
Judul buku : Dalil-Dalil Praktis Amaliyah Nahdliyah (Ayat dan Hadits Pilihan Seputar Amaliah Warga NU)
Penulis : KH. Marzuqi Mustamar
Tebal: 240 hlm.
Ukuran: 14,5 x 21 cm
Penerbit : Muara Progresif
Harga: Rp. 55.000,-
Pemesanan: 0858 5067 7244 (WA)
Deskripsi:
Amaliyah yang gampang dikerjakan dan mendatangkan pahala yang
besar itu sebenarnya banyak. Seperti Yasinan, Tahlilan, Ziarah Kubur,
Shalawatan, dzikir, dan lain-lain. Amaliyah yang demikian mayoritas warga NU
yang mengamalkan. Namun dewasa ini, dari beberapa amaliyah yang gampang itulah
ternyata menuai banyak kritik dari berbagai golongan.
Nah, terbitnya buku yang berjudul Dalil-dalil Praktis
Amaliyah Nahdliyah (Ayat dan Hadits Seputar Amaliyah Warga NU) itulah seolah
menjadi cahaya yang menyinari amaliyah-amaliyah warga Nahdlatul Ulama (NU).
Dengan cahaya itu, dasar-dasar atau dalil-dalil tentang amaliyah NU menjadi
tampak dan jelas. Sehingga bisa dipahami bahwa amaliyah yang dilakukan oleh
warga NU tidak asal buat. Semuanya bersumber dari Al-Quran dan Hadits. Beberapa
amaliyah yang ditentang keras oleh beberapa golongan antara lain adalah seperti
Tahlilan, Shalawatan, Ziarah Kubur, dan Maulid Nabi, juga di sajikan
penjelasannya dalam buku yang setebal 245 itu.
Misalnya tentang Tahlilan, Zainuddin Fanani, MA dan Atiqa
Sabri Daila, MA mengungkapkan bahwa Tahlilan itu adalah bagian yang tak
terpisahkan dari kehidupan keagamaan umat Islam. Tahlilan adalah media yang
sangat penting untuk dakwah dan penyebaran Islam. Dari segi sejarah, Tahlilan
sudah ada sejak dahulu sebelum berdirinya Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
Perbedaan dan pertentangan dalam tradisi Tahlilan hanya terjadi di antara
pemimpin intlektual NU dan Muhammadiyah. Sementara umat mengamalkan tradisi
ini. Tradisi Tahlilan memiliki dua aspek, ketuhanan (hubungan dengan Allah) dan
kemanusiaan (hubungan sesama manusia). Tahlilan adalah masalah khilafiyah, maka
tidak boleh menjadi penghalang persatuan dan kesatuan umat Islam setelah mengesakan
Allah.
Yang menarik, permasalahan yang terjadi setiap tahun seperti
penetapan awal Ramadan dan Syawal (hal 126), bahkan ringkasan kitab Risalah
Ahlusunnah wal Jamaah (Karya Hadratus Syaik Muhammad Hasyim Asyari) juga ada
dalam buku ini.
Solusi Hukum Islam Bersama KH. Marzuqi Mustamar
Judul buku : Solusi Hukum Islam Bersama KH. Marzuqi Mustamar
Penulis : KH. Marzuqi Mustamar
Tebal: 284 hlm.
Ukuran: 14,5 x 21 cm
Penerbit : Muara Progresif
Harga: Rp. 60.000,-
Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)
Deskripsi:
Banyaknya permasalahan hukum Islam yang belum dipahami umat Islam
mendorong mereka untuk bertanya kepada para ulama. Salah satunya melalui rubrik
Tanya Jawab Hukum Islam yang dimuat dalam Tabloid Media Ummat diasuh oleh KH.
Marzuqi Mustamar. Sejak pertama kali dibuka, rubrik Tanya Jawab Hukum Islam
selalu dibanjiri pertanyaan pembaca.
Dengan demikian, jawaban-jawaban atas pertanyaan hukum Islam itu sangat
dinanti umat dan menjadi rujukan mereka dalam menghadapi permasalahan hukum
Islam dalam kehidupan sehari-hari. Kehadiran buku ini diharapkan menjadi
rujukan dan jawaban ketika menemukan permasalahan hukum Islam. Di antaranya
tentang akidah, al-Quran, shalat, zakat, puasa, pernikahan, cinta dan rumah
tangga, bayi dan anak, aqiqah dan qurban, jenazah dan pemakaman, nadzar,
masjid, transaksi ekonomi dan rezeki, amaliah, ibadah dan tradisi, jimat, rajah
dan sejenisnya, serta ragam problematika sosial lainnya.
Senin, 30 Agustus 2021
Formulasi Nalar Fiqh Edisi Revisi Telaah Kaidah Fiqh Konseptual (2 Jilid)
Judul Buku: Formulasi Nalar Fiqh Edisi Revisi Telaah Kaidah Fiqh
Konseptual (2 Jilid)
Penyusun : Team Kaki Lima Lirboyo 2005
Pengantar : KH. Maimun Zubair
Penerbit : Khalista & Lirboyo Press
Tebal : Jilid 1: 356 hlm. Jilid 2: 470 hlm.
Ukuran: 15,5 x 23,5 cm
Harga : Rp. 140.000,-
Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)
Deskripsi
Buku ini memuat rumusan kaidah-kaidah fiqh beserta contoh-contoh
persoalan yang dicakupnya, landasan yuridis dan pengecualiannya, serta
dilengkapi dengan kajian sejarah, metodologi, sistematika, profil tokoh, profil
kitab dan catatan kaki yang nyaris lengkap, guna mempermudah penelusuran pada
sumber aslinya.
Buku ini terdiri dari dua bab besar yang menjelaskan dan merinci dengan
jelas kaidah-kaidah fiqh. Bab pertama tentang Kaidah Aghlabiyyah dan bab kedua
tentang Kaidah Mukhtalaf. Sebagai seorang muslim yang taat, buku ini sangat
penting untuk kita pelajari dan dikaji secara mendalam untuk mengukuhkan
pondasi bangunan hokum fiqh kita. Dengan bahasanya yang mudah dicerna, buku ini
akan mengajak kita menembara dalam ruang nalar hukum yang bisa jadi belum pernah
kita pikirkan sebelumnya.
Mengenal Nahdlatul Ulama
Judul Buku: Mengenal Nahdlatul Ulama
Penulis : KH. A. Muchith Muzadi
Penerbit : Khalista
Tebal : 64 Hal
Harga : Rp. 13.000,-
Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)
Deskripsi
Selama menjadi anggota NU sejak tahun 1941, KH. Abdul Muchith Muzadi
sedikit banyak punya pengalaman dan pengetahuan tentang NU, yang kemudian
beliau wariskan kepada generasi muda NU. Betapapun kecilnya buku ini, adalah
warisan itu, berisi: Tentang Islam di Indonesia, Kepesantrenan, Khitthah NU,
Fungsi dan Posisi NU, Faham Islam Ahlussunnah wal Jamaah, Haluan Bermadzhab,
Wawasan NU tentang Hubungan Antar Manusia, NU & Politik, dan Al-Akhlaq
al-Karimah
Buku kecil ini berisi tentang:
- Islam di Indonesia
- Kepesantrenan
- Nahdlatul Ulama
- Khitthah NU
- Fungsi dan Posisi NU
- Faham Islam Ahlussunnal waljamaah
- Haluan Bermadzhab
- Wawasan Nu tentang Hubungan Antara Manusia
- Nu dan Politik
- Akhlaqul Karimah.
Pahlawan Ahlussunnah Menghadapi Sekte-Sekte Bid’ah
Judul Buku: Pahlawan Ahlussunnah Menghadapi Sekte-Sekte Bid’ah
Penulis : KH. Anas Machfudz
Penerbit : Khalista
Tebal : 128 Hal
Harga : Rp. 22.000,-
Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)
Deskripsi
Penulis buku ini adalah ulama pendiri & pencetak kader NU di
Kabupaten Lumajang. Beliau alumni Pesantren Termas Pacitan, Pesantren Tebuireng
Jombang yang ketika itu diasuh oleh Hadhratus Syaikh KH.M. Hasyim Asy’ari,
Pesantren Jamsaren Solo, kemudian mukim dan belajar di Makkah Al-Mukarramah.
Kehadiran buku ini kali ini berada pada momentum yang tepat sekali.
Sebab, datangnya era reformasi yang menghembuskan angin kebebasan yang
cenderung kebablasan telah membuka peluang munculnya paham-paham yang pada era
sebelumnya tidak berani tampil ke permukaan. Sedangkan realitanya, kehadiran
mereka, secara teologis maupun sosial, sering memaksa NU dan warga Nahdilyin
berada dalam posisi berhadap-hadapan yang dikhawatirkan menjadi sumber pemicu
dan pemacu kerawanan.
Di sisi lain, propaganda yang mereka lakukan, tidak jarang
mengakibatkan munculnya kegamangan masyarakat pada kebenaran aqaid yang selama
ini diyakini, yaitu keyakinan yang telah diperjuangkan sang Pahlawan Aswaja,
Imam al-Asyari, yang dengan gigihnya saat menghadapi Sekte-sekte bidah dengan
dialog, debat dan menulis buku.
Rekam Jejak Radikalisme Salafi Wahabi; Sejarah, Doktrin dan Akidah
Judul Buku: Rekam Jejak Radikalisme Salafi Wahabi; Sejarah, Doktrin
dan Akidah
Penulis : Achmad Imron R.
Penerbit : Khalista
Tebal : 340 Hal
Harga : Rp. 65.000,-
Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)
Deskripsi
Dalam satu dasa warsa terakhir ini, pergerakan kaum Salafi-Wahabi di
Indonesia begitu massif. Saat ini kita tidak sulit menjumpai lelaki yang
berpenampilan “syaikh” dengan menggunakan
gamis dan celana cingkrang,
lengkap dengan cambang dan jenggotnya yang menggantung. Sementara yang
perempuan, seluruh tubuhnya dibalut dengan kain, kecuali matanya. Busana
tersebut memang menjadi ciri khas kaum Salafi-Wahabi.
Sekilas kita menduga bahwa meraka adalah bagian dari kita. Lebih-lebih
mereka selalu berkoar dan mengklaim diri sebagai satu-satunya representasi
kelompok Ahlussunah wal Jama’ah. Jargon-jargon yang mereka teriakkan juga
sangat islami, misalnya “mari kembali
kepada ajaran al-Quran dan Sunnah, tidak ada tempat meminta kecuali kepada
Allah” dan sebagainya.
Wahabi atau Wahhabiyah merupakan sebutan bagi pengikut paham Muhammad
bin Abdil Wahhab. Sekilas gerakan puritan yang belakangan akrab disebut salafi
wahabi ini terlihat paling islam, paling ahli mengkafirkan sesama muslim,
paling bertauhid dan seterusnya. Namun dibalik itu, doktrin dan ajarannya
sangat berbahaya serta harus dijauhi umat islam. Sejak awal kemunculannya
hingga sekarang, sekte wahabi selalu mengalami pertentangan dengan mayoritas
kaum muslimin yang sejak dulu berpaham ahlusunnah waljama'ah.
Dalam konteks ini buku rekam jejak radikalisme salafi wahabi hadir
menguak sejarah, doktrin dan akidah wahabi yang destruktif, kerap menyulut
konflik dan perpecahan. Secara sistematis buku ini membahas sejarah radikalisme
wahabi, wahabi tanduk setan dari timur, doktrin wahabi penyulut konflik umat
islam, tauhid rububiyah uludiyah wahabi, akidah tajsim wahabi, dan kontradiksi
akidah wahabi. Datanya pun sangat valid dan lengkap disertai scan referensi
utama wahabi, serta diurai secara sistematis dan ilmiah. Dengan menbacanya kaum
muslimin dapat lebih memahami dan mewaspadai doktrin-doktrin menyimpang yang
disebarluaskan salafi wahabi, sehingga tidak terjebak dalam berbagai
propagandanya yang selalu mengatasnamakan Islam.
Syaikhona Kholil Bangkalan; Penentu Berdirinya Nahdlatul Ulama
Judul Buku: Syaikhona Kholil Bangkalan; Penentu Berdirinya Nahdlatul
Ulama
Penulis : RKH. Fuad Amin Imron
Penerbit : Khalista & Penainsani
Tebal : 260 Hal
Harga : Rp. 50.000,-
Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)
Deskripsi
"Jika Muammil Qomar (2002) menyebut 3 nama ulama yang memiliki peran
penting dalam proses pendirian NU, yaitu KH Wahab Hasbullah sebagai pencetus
ide, KH Hasyim Asy'ari sebagai pemegang kunci, dan Syaikhona Muhammad Kholil
sebagai penentu berdirinya NU, dalam buku ini saya menambahkan satu ulama lagi,
yaitu, KH As'ad Syamsul Arifin. Peran Kiai As'ad dalam konteks ini adalah
penyampai isyarat langit dari Syaikhona Kholil, yang telah meneguhkan sikap dan
pandangan KH Hasyim Asy'ari untuk mendirikan NU." (RKH Fuad Amin Imron,
Penulis)
"Dalam prespektif spiritualitas, Syaikhona Kholil adalah tokoh
yang berperan secara langsung dalam pendirian organisasi para ulama pesantren.
Pesan spiritualitasnya yang disampaikan melalui KH As'ad Syamsul Arifin menjadi
faktor penentu bagi berdirinya NU. Dan pesan simbolik Syaikhona Kholil inilah
yang telah menepis keraguan, kegamangan dan kegelisahan Kiai Hasyim untuk
mendirikan NU. Keyakinan Kiai Hasyim terhadap pesan spiritual gurunya itu, lalu
diteruskan secara lahiriah kepada Kiai Wahab Hasbullah sebagai pembawa ide,
untuk ditindaklanjuti dalam sebuah permusyawaratan ulama di Surabaya, pada 31
Januari 1926 (16 Rajab 1344 H), setahun sebelum Syaikhona Kholil wafat.
Permusyawaratan para ulama tersebut melahirkan Komite Hijaz, yang kemudian
ditetapkan namanya menjadi Jam'iyah Nahdlatul Ulama." (Prof Dr KH Said
Aqil Siradj, MA, Ketua Umum PBNU)
"Isyarah Tongkat Musa dan Tasbih yang diberikan Syaikhona Kholil
kepada Kiai Hasyim Asy'ari melalui Kiai As'ad berhubungan dengan jam'iyah
sekaligus jamaah NU. Tongkat Musa adalah simbol komando atau kepemimpinan
(leadership), sementara Tasbih adalah simbol spiritualitas dan simbol budaya.
Kombinasi keduanya, diharapkan agar pemimpin NU memiliki pandangan, sikap dan
tindakan yang terjaga keseimbangannya antara kebutuhan duniawi dan ukhrawi.
Muaranya adalah keteladanan (al-uswah), dimana pandangan, sikap dan tindakan
pemimpin NU harus dapat dijadikan teladan oleh jamaah." (Nico Ainul
Yakin, Editor)
Tawa Berbalut Hikmah - Gaya Dakwah Abah Hasyim Muzadi
Penulis : Dr. Rosidin, M.Pd.I
Penerbit : Khalista
Tebal : 64 Hal
Harga : Rp. 12.000,-
Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)
Deskripsi
Humor Substantif dapat dimaknai humor yang mengandung kejujuran dan
kebenaran makna, bukan sekedar humor yang hampa makna.
Buku ini adalah kumpulan dari berbagai humor dan hikmah Abah Hasyim yang bertebaran di dunia maya, serta memori pribadi penyusun yang diperoleh selama menjadi santri Abah Hasyim sejak 2004 hingga 2017. Lalu diikat menjadi kesatuan tema yang relatif utuh, sehingga menjadi "Karangan Bunga" belasungkawa yang dapat dimanfaatkan secara luas.
TAHLIL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN DAN AS-SUNNAH
Judul Buku: TAHLIL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN DAN AS-SUNNAH
Penulis : KH. Muhyiddin Abdusshomad
Penerbit : Khalista
Tebal : 128 Hal
Harga : Rp. 25.000,-
Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)
Deskripsi
Tahlilan menuai kontroversi. Beberapa pihak menganggapnya bid’ah
dhalalah dan tahlilan hanyalah perbuatan yang sia-sia belaka. Benarkah?
Benarkah berdo’a untuk orang lain tidak boleh? Terlebih-lebih do’a itu dilaksanakan secara kolektif. Bukankah itu semakin memperbanyak pahala?
Buku ini begitu lengkap dan sarat akan makna dan ilmu pengetahuan seputar tahlil dan hal yang bersinggungan dengannya. Ditegaskan, siapa saja yang mau menelusuri budaya tahlil, niscaya akan mendapatkan sandaran yang kokoh dari al-Qur’an dan al-Hadits serta pendapat ulama yang shaleh. Buku ini juga dilengkapi dengan panduan Tahlil dan do'anya.
Pemikiran KH Hasyim Asy'ari Tentang Ahlussunnah Wa al-Jamaah
Judul Buku: Pemikiran KH Hasyim Asy'ari tentang Ahlussunnah Wa
al-Jamaah
Penulis : Achmad Muhibbin Zuhri
Penerbit : Khalista dan LTN PBNU
Tebal : 340 Halaman
Harga : Rp. 60.000,-
Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)
Deskripsi
Fakta jika mayoritas umat Islam di Indonesia adalah pengikut ajaran
Sunni atau Ahlussunnah wal Jamaah (aswaja) tidak dapat dipungkiri. Keberhasilan
itu tidak bisa dilepaskan dari peran Nahdlatul Ulama yang sedari awal berdiri
meneguhkan diri sebagai pengamal dan pengawal ajaran ahlussunnah wal jamaah.
Diakui ataupun tidak, inklusifitas ajaran Nahdhatul Ulama yang
ditransformasikan dari nilai-nilai aswaja telah memberikan kontribusi besar
terciptanya wajah moderat dan fleksible Islam di Indonesia.
Bangsa Indonesia yang multikultur serta kaya akan ragam tradisi, tidak
menghalangi Islam ala NU membumi. Mengacu pada teori Islam Kolaboratif Prof.
Nur Syam, fleksibilitas doktrin sunni mampu berkolaborasi dengan
tradisi-tradisi non Islami yang telah mapan tanpa menghilangkan nilai-nilai
ajaran Islam yang bersifat absolut.
Fenomena kenduri, tahlilan, perayaan maulid, peringatan tiga hari,
tujuh hari serta seratus hari pasca kematian, adalah bukti bentuk metamorfosa
nilai-nilai ajaran Islam dengan budaya masyarakat Indonesia pra Islam.
Sehingga, keberadaan Islam dapat diterima menjadi agama mayoritas masyarakat
Indonesia tanpa resistensi yang berarti.
Buku ini memberikan gambaran utuh dan fokus mengenai bagaimana ideologi
NU mengenai Ahlussunnah Wal Jama'ah dimaknai oleh KH. M. Hasyim Asy'ari dan
komunitasnya di tengah dialektika wacana modernisme dan tradisionalisme islam
di Indonesia pada awal abad ke dua puluh.
Sabtu, 28 Agustus 2021
Tradisi Islami, Panduan Prosesi Kelahiran, Perkawinan dan Kematian
Judul Buku: Tradisi Islami, Panduan Prosesi Kelahiran, Perkawinan dan Kematian
Penulis: M. Afnan Chafidh, Ahmad Ma’ruf Asrori
Penerbit: Khalista
Tebal: 260 hlm
Ukuran: 14 x 21 Cm
Harga: Rp. 50.000,-
Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)
Deskripsi
Tradisi dan budaya adalah darah daging dalam tubuh
masyarakat, sementara mengubahnya adalah sesuatu yang tidak mudah. Alangkah
bijak dan indahnya ketika tradisi dan budaya tidak diposisikan berhadapan
dengan ajaran, tetapi justru sebagai pintu masuk ajaran. Sedang agama adalah
mustaqim dan membawa misi memustaqimkan (meluruskan) sesuatu yang belum
mustaqim, termasuk mensakralkan sesuatu nilai tradisi yang sebenarnya tidak
sakral.
Demikian harapan buku ini agar tradisi dalam prosesi
Kelahiran, Perkawinan, dan Kematian terisi dengan nilai-nilai ibadah. Buku ini
merupakan salah satu pelengkap sebagai nilai plus yang bersifat prinsip, yang
didasari beberapa dalil dari al-Qur’an, al-Hadits dan beberapa doa yang layak
dipanjatkan.
Kyai Masduqi Menjawab ; Tanya Jawab Hukum Islam Bersama KH Ahmad Masduqi Mahfudh
Judul Buku: Kyai Masduqi Menjawab ; Tanya Jawab Hukum
Islam Bersama KH Ahmad Masduqi Mahfudh (1993-2000)
Penulis: Tim MD Nuha 17
Penerbit: Khalista
Tebal: 584 hlm Hard Cover
Ukuran: 16,5 x 24 cm
Harga: Rp. 125.000,-
Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)
Deskripsi
Buku ini mendokumentasikan lebih dari 900 tanya jawab hukum Islam dalam rentang 1993-2000. Kendati dalam penyajiannya diurutkan per tahun, pembaca bisa mencari konten yang dikehendaki di bagian akhir buku yang dikelompokkan secara tematik meliputi;
1. Aqidah,
2. Tasawuf dan Akhlak,
3. Seputar Madzhab,
4. Fiqh Thaharah,
5. Fiqh Shalat,
6. Fiqh Jenazah,
7. Fiqh Zakat-Pajak dan Seputarnya,
8. Fiqh Puasa,
9. Fiqh Haji,
10. Fiqh Munakahat,
11. Fiqh Mawarits,
12. Fiqh Muamalat,
13. Fiqh Wakaf,
14. Fiqh Qurban dan Makanan-Minuman,
15. Fiqh Pendidikan,
16. Fiqh Medis,
17. Fiqh Aurat, Busana, dan Perhiasan,
18. Fiqh Seni-Budaya dan Olahraga,
19. Fiqh Organisasi,
20. Fiqh Jinayat,
21. Fiqh Siyasah,
22. Doa, Amaliyah, dan Tradisi,
23. Al-Quran dan Tafsir,
24. Masaail Syatta.
Sebagai Rais Syuriah PWNU Jawa Timur kala itu, tentu KH. Achmad Masduqi Mahfudh sangat memahami metode dalam menjawab persoalan yang diajukan, dimana metode tersebut sejalan dengan semangat fiqh sesuai terminologinya, al-Ilmu bi al-ahkam al-syariyyah al-amaliyah al-muktasab min adillatiha at-tafshiliyyah. Secara garis besar sebagaimana metode yang biasa digunakan para ulama dalam ber-istinbath-, dalam buku ini Kyai Masduqi menggunakan tiga metode istinbath al-ahkam. 1) Metode tekstual (qauly) yakni merujuk langsung pada qaul para mujtahid baik mujathid mutlak maupun muntashib. 2) Metode analogis (ilhaq) yakni menentukan hukum suatu perkara yang belum ada nashnya berdasarkan hukum perkara lain yang ada nashnya. 3) Metodemanhajiyakni dengan dilandaskan pada kaidah-kaidah ushuliyyah dan kaidah-kaidah fiqhiyyah. Melalui ketiga metode inilah, jawaban yang dirumuskan sangat mungkin bersifatapplicabledan kontekstual.
Hujjah Nahdliyah : Keilmuan, Tradisi, Tasawuf
Judul Buku: Hujjah Nahdliyah : Keilmuan, Tradisi, Tasawuf
Penulis: Nur Hidayat Muhammad
Penerbit: Khalista
Tebal: 152 hlm
Ukuran: 12 x 18,5 cm
Harga: Rp. 16.000,-
Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)
Deskripsi
Buku Hujjah Nahdliyah ini sengaja dibuat ringkas dan hadir sebagai jawaban atas tuduhan-tuduhan tidak berdasar dari kelompok yang anti pada pola pikir dan amaliah kaum nahdliyin.
Sangat naif bila orang yang tingkat keilmuannya sangat terbatas, hanya membaca dalil dari terjemah, dan tidak memahami bahasa Arab dengan baik, namun tampil menghakimi para ulama dan amaliahnya dengan tudingan sesat, bidah, syirik dan selainnya. Padahal vonis seperti itu sama dengan istilah bukan dalang mengkritik dalang.
Buku ini tidak bertujuan memupuk perselisihan antara warga
Nahdliyin dengan pengikut-pengikut kelompok lain, seperti MTA, LDII, Salafi
Wahhabi, HTI dan selainnya. Namun kehadirannya diharapkan menjadi informasi
penting, bahwa cara berpikir dan beramal warga NU selalu berpegang pada dasar
yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.