Bagi Anda yang membutuhkan Buku tentang Ahlus Sunnah Wal-Jamaah. Silakan hubungi kami di nomor 0858 5067 7244 (WA) atau kirim email ke mediaaula@gmail.com. Melayani Grosir dan Eceran!

Kamis, 24 Februari 2022

Majalah AULA Edisi FEBRUARI 2022

 


Info dan Pemesanan: 0858 5067 7244 (WA)


Majalah AULA Edisi JANUARI 2022

 



Info dan Pemesanan: 0858 5067 7244 (WA)


Jumat, 03 Desember 2021

Majalah AULA Edisi DESEMBER 2021

 

Info dan Pemesanan: 0858 5067 7244 (WA)

Senin, 29 November 2021

Majalah AULA Edisi Nopember 2021

 


Info dan Pemesanan: 0858 5067 7244 (WA)

Sabtu, 02 Oktober 2021

AKTIVASI SHALAWAT NABI (Menjadikan Shalawat Sebagai Doa Mustajab untuk Mewujudkan Segala Kebutuhan dan Hajat)

Judul: AKTIVASI SHALAWAT NABI (Menjadikan Shalawat Sebagai Doa Mustajab untuk Mewujudkan Segala Kebutuhan dan Hajat)

Penulis: KH. A. Aziz Masyhuri

No. ISBN: 9786028995085

Penerbit: Pustaka Pesantren

Tebal : 226 Halaman

Harga : Rp. 33.000,-

Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)

 

Deskripsi :

Buku sederhana ini mengajak kita menelusuri rahasia-rahasia di balik berbagai lafal shalawat berikut faedah yang ada di dalamnya. Segala sesuatu memiliki kunci-kunci. Para ulama telah meneliti kunci-kunci pembuka barakah shalawat melalui penelitian panjang selama hidup mereka. Buku ini menjadi penting karena menghadirkan kunci-kunci pembuka itu secara praktis di hadapan kita.

***

Jika seperempat malam telah lewat, Rasulullah akan bangkit dan berpekik: "Wahai manusia, berdzikirlah berdzikirlah." 

Ka'ab berkata: "Ya Rasul, saya memperbanyak shalawat kepadamu. Berapa kalikah seyogianya aku bershalawat kepadamu?" 

Rasulullah :"Terserah engkau."

Ka'ab: "Bagaimana kalau seperempat (dari waktu dzikirku)?"

Rasulullah : "Terserah engkau. Jika kau tambah, akan lebih baik bagimu."

Ka'ab : "Bagaimana kalau setengah?"

Rasulullah : "Terserah engkau. Jika kau tambah, akan lebih baik bagimu."

Ka'ab : "Bagaimana kalau seluruhnya?"

Rasulullah : "Jika demikian, itu akan mencukupi kebutuhanmu. Juga akan diampuni dosa-dosamu." (HR. at-Tirmidzi)

***

“Bacaan shalawat nabi mengandung faedah yang tak terhingga, di antaranya; mengusir kegelapan kalbu, mencapai makrifat, memperbanyak rezeki, " (Sayyid Bakari al-Makki bin Sayyid Muhammad Syatho ad-Dimyathi, dalam I'anatu ath-Thalibin)

“Tidak diragukan lagi bahwa bagaimanapun usaha seorang 'alim dalam menunjukkan fadhilah-fadhilah shalawat nabi, rahasia-rahasianya, dan sinar-cemerlangnya, tetaplah ia tidak akan mampu melakukannya secara holistik (karena saking banyaknya).” (Ustadz 'Abdullah Sirajuddin, dalam ash-Shalatu 'ala an-Nabi: Ahkamuh, Fadhiluh, Fawiduh)

"Saya sering mendengar abah saya, almaghfurlah KH. Bisri Mustofa mengatakan: 'Apalagi salawat, begitu nama Kanjeng Nabi (Muhammad) kamu sebut, kesulitan yang kamu tidak bisa memecahkannya akan terbuka makhraj (solusi) yang kamu inginkan.' Secara empirik, saya meyakini, dan oleh karena itu sering mempraktikkannya. Dan ... berhasil.” (KH. M. Cholil Bisri, dalam Salawat Gembolan)

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab [33]: 56)

Majalah AULA edisi Oktober 2021

TELAH TERBIT !!!

Majalah AULA edisi Oktober 2021 : 

"Jangan Terjebak Dana Abadi Pesantren"

 

Simak Topik Utama (Ummur Risalah) : "Gempita Hari Santri dan Pesan Muhasabah"

* KH Abdul Ghafar Rozin : Jangan Terjebak Dana Abadi Pesantren

* Saeful Umam : Sejarah Baru, Santri Kuliah di Luar Negeri

* Muhammad Ghofirin : Pesantrenpreneur Kunci Kemandirian Pesantren

*  Abdulloh Hamid : Adaptasi Dakwah di Era Digital Native

Wawancara Habib Umar Al Muthohar : "Tarekat Bersanad Tegakkan Tiang Agama"

 

Ikuti kajian dan pembahasan keagamaan, yaitu :

* Lentera Gus Baha : Allah Tidak Butuh Ditolong dan Dibela Manusia

* Catatan Gus Ali : Mengoptimalkan Diri sebagai Khalifah

* Fiqh Nisa : Ibu Wafat Tinggalkan Utang

* Wawasan : Taliban Bergeser Moderat, Faktor NU Sangat Besar

* Dirasah Islamiyah : Penanganan Perilaku Koruptif dan Moral Hazard dalam Fikih Islam

* Kajian Aswaja : Kenapa Ada Tradisi Maulid ?

* Bahtsul Masail : Problematika Jenazah dalam Peti

* Masail Umat : Childfree dalam Kajian Fiqih Islam

* Mimbar Jum'at : Memperingati Hari Santri

 

Simak juga informasi-informasi lainnya:

* Sembilan : 9 Ormas Islam Aswaja Bermadzhab di Indonesia

* Aktualita : Khawatir Krisis Legitimasi, Tiga PWNU Desak Muktamar 2020

* Muhibbah : Maroko, Negeri Para Ilmuwan Islam Terkemuka di Dunia

* Info Sehat : Long Covid, Apa itu ?

* Kancah Dakwah : Aktivis Penggerak Pendidikan di Berbagai Pelosok Negeri

* Aula Nisa : Hj. Ulfah (Ketua LP Maarif NU Jawa Barat)

* Inspirasi : Nyai Hj Muhsinah (ibunda Menag, Yaqut Cholil Qoumas)

* Fragmen : Hj Aini Shalichah (istri Bupati Blora)

* Prestasi : Siswa Tunarungu Raih Prestasi

* Resensi : Literasi Digital Santri di Era 4.0

* Tabayun : Mendulung Untung Saat Pandemi

 

Info & Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)

Rabu, 08 September 2021

Majalah AULA Edisi Januari - September 2021

AULA JANUARI 2021



AULA FEBRUARI 2021



AULA MARET 2021



AULA APRIL 2021



AULA MEI 2021



AULA JUNI 2021




AULA JULI 2021



AULA AGUSTUS 2021



AULA SEPTEMBER 2021




Info dan Pemesanan: 0858 5067 7244 (WA)

Selasa, 31 Agustus 2021

Amaliah Di Bulan Hijriyah ; Hujjah, Rahasia, Amalan, dan Do'a di Bulan Hijriyah

Judul buku : AMALIAH DI BULAN HIJRIYAH: Hujjah, Rahasia, Amalan, dan Do'a di Bulan Hijriyah

Penulis : Sholihin Hasan

Tebal: 144 hlm.

Ukuran: 14,5 x 21 cm

Penerbit : Muara Progresif

Harga: Rp. 37.000,-

Pemesanan: 0858 5067 7244 (WA)

 

Deskripsi:

Belakangan ini sering muncul tuduhan bahwa amalan di bulan hijriyah adalah perbuatan bid'ah, syirik, tidak ada tuntunannya, dan tidak pernah diajarkan oleh Nabi SAW. Buku Amaliah di Bulan Hijriyah ini menjelaskan bahwa, ada banyak hal penting terkait dengan bulan Hijriyah.

Pertama, terkait dengan sejarah kejadian penting di masa lalu baik di zaman Nabi SAW dan sebelumnya bisa menjadi pelajaran bagi generasi setelahnya.

Kedua, terdapat keutamaan-keutamaan dan anjuran beribadah, seperti puasa Asyura di bulan Muharram, Lailatul Qadar di bulan puasa, dan puasa Arafah di bulan Dzulhijjah. Hal semacam ini penting untuk diurai agar memiliki nilai tambah dalam beribadah kepada Allah.

Ketiga, terdapat perbedaan persepsi di masyarakat ketika memasuki bulan-bulan tertentu, seperti merayakan  1 Muharram, merayakan Maulid Nabi SAW, amaliah di malam Nisyfu Sya'ban, puasa Rajab, dan Rebo Wekasan, dll.

Dalam buku ini, penulis mampu menjawabnya dengan dalil yang berlandaskan Al-Qur'an, hadits, dan pendapat ulama salafus shaleh sehingga tuduhan bahwa amalan di bulan hijriyah seperti merayakan maulid Nabi SAW bukanlah perbuatan bid'ah dan syirik.

 

Dalil-Dalil Praktis Amaliyah Nahdliyah

Judul buku : Dalil-Dalil Praktis Amaliyah Nahdliyah (Ayat dan Hadits Pilihan Seputar Amaliah Warga NU)

Penulis : KH. Marzuqi Mustamar

Tebal: 240 hlm.

Ukuran: 14,5 x 21 cm

Penerbit : Muara Progresif

Harga: Rp. 55.000,-

Pemesanan: 0858 5067 7244 (WA)

 

Deskripsi:

Amaliyah yang gampang dikerjakan dan mendatangkan pahala yang besar itu sebenarnya banyak. Seperti Yasinan, Tahlilan, Ziarah Kubur, Shalawatan, dzikir, dan lain-lain. Amaliyah yang demikian mayoritas warga NU yang mengamalkan. Namun dewasa ini, dari beberapa amaliyah yang gampang itulah ternyata menuai banyak kritik dari berbagai golongan.

Nah, terbitnya buku yang berjudul Dalil-dalil Praktis Amaliyah Nahdliyah (Ayat dan Hadits Seputar Amaliyah Warga NU) itulah seolah menjadi cahaya yang menyinari amaliyah-amaliyah warga Nahdlatul Ulama (NU). Dengan cahaya itu, dasar-dasar atau dalil-dalil tentang amaliyah NU menjadi tampak dan jelas. Sehingga bisa dipahami bahwa amaliyah yang dilakukan oleh warga NU tidak asal buat. Semuanya bersumber dari Al-Quran dan Hadits. Beberapa amaliyah yang ditentang keras oleh beberapa golongan antara lain adalah seperti Tahlilan, Shalawatan, Ziarah Kubur, dan Maulid Nabi, juga di sajikan penjelasannya dalam buku yang setebal 245 itu.

Misalnya tentang Tahlilan, Zainuddin Fanani, MA dan Atiqa Sabri Daila, MA mengungkapkan bahwa Tahlilan itu adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan keagamaan umat Islam. Tahlilan adalah media yang sangat penting untuk dakwah dan penyebaran Islam. Dari segi sejarah, Tahlilan sudah ada sejak dahulu sebelum berdirinya Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Perbedaan dan pertentangan dalam tradisi Tahlilan hanya terjadi di antara pemimpin intlektual NU dan Muhammadiyah. Sementara umat mengamalkan tradisi ini. Tradisi Tahlilan memiliki dua aspek, ketuhanan (hubungan dengan Allah) dan kemanusiaan (hubungan sesama manusia). Tahlilan adalah masalah khilafiyah, maka tidak boleh menjadi penghalang persatuan dan kesatuan umat Islam setelah mengesakan Allah.

Yang menarik, permasalahan yang terjadi setiap tahun seperti penetapan awal Ramadan dan Syawal (hal 126), bahkan ringkasan kitab Risalah Ahlusunnah wal Jamaah (Karya Hadratus Syaik Muhammad Hasyim Asyari) juga ada dalam buku ini.

Solusi Hukum Islam Bersama KH. Marzuqi Mustamar

Judul buku : Solusi Hukum Islam Bersama KH. Marzuqi Mustamar

Penulis : KH. Marzuqi Mustamar

Tebal: 284 hlm.

Ukuran: 14,5 x 21 cm

Penerbit : Muara Progresif

Harga: Rp. 60.000,-

Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)

 

Deskripsi:

Banyaknya permasalahan hukum Islam yang belum dipahami umat Islam mendorong mereka untuk bertanya kepada para ulama. Salah satunya melalui rubrik Tanya Jawab Hukum Islam yang dimuat dalam Tabloid Media Ummat diasuh oleh KH. Marzuqi Mustamar. Sejak pertama kali dibuka, rubrik Tanya Jawab Hukum Islam selalu dibanjiri pertanyaan pembaca.

Dengan demikian, jawaban-jawaban atas pertanyaan hukum Islam itu sangat dinanti umat dan menjadi rujukan mereka dalam menghadapi permasalahan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari. Kehadiran buku ini diharapkan menjadi rujukan dan jawaban ketika menemukan permasalahan hukum Islam. Di antaranya tentang akidah, al-Quran, shalat, zakat, puasa, pernikahan, cinta dan rumah tangga, bayi dan anak, aqiqah dan qurban, jenazah dan pemakaman, nadzar, masjid, transaksi ekonomi dan rezeki, amaliah, ibadah dan tradisi, jimat, rajah dan sejenisnya, serta ragam problematika sosial lainnya.

Senin, 30 Agustus 2021

Formulasi Nalar Fiqh Edisi Revisi Telaah Kaidah Fiqh Konseptual (2 Jilid)

 

Judul Buku: Formulasi Nalar Fiqh Edisi Revisi Telaah Kaidah Fiqh Konseptual (2 Jilid)

Penyusun : Team Kaki Lima Lirboyo 2005

Pengantar : KH. Maimun Zubair

Penerbit : Khalista & Lirboyo Press

Tebal : Jilid 1: 356 hlm. Jilid 2: 470 hlm.

Ukuran: 15,5 x 23,5 cm

Harga : Rp. 140.000,-

Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)

 

Deskripsi

Buku ini memuat rumusan kaidah-kaidah fiqh beserta contoh-contoh persoalan yang dicakupnya, landasan yuridis dan pengecualiannya, serta dilengkapi dengan kajian sejarah, metodologi, sistematika, profil tokoh, profil kitab dan catatan kaki yang nyaris lengkap, guna mempermudah penelusuran pada sumber aslinya.

Buku ini terdiri dari dua bab besar yang menjelaskan dan merinci dengan jelas kaidah-kaidah fiqh. Bab pertama tentang Kaidah Aghlabiyyah dan bab kedua tentang Kaidah Mukhtalaf. Sebagai seorang muslim yang taat, buku ini sangat penting untuk kita pelajari dan dikaji secara mendalam untuk mengukuhkan pondasi bangunan hokum fiqh kita. Dengan bahasanya yang mudah dicerna, buku ini akan mengajak kita menembara dalam ruang nalar hukum yang bisa jadi belum pernah kita pikirkan sebelumnya.

Mengenal Nahdlatul Ulama

 

Judul Buku: Mengenal Nahdlatul Ulama

Penulis : KH. A. Muchith Muzadi

Penerbit : Khalista

Tebal : 64 Hal

Harga : Rp. 13.000,-

Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)

 

Deskripsi

Selama menjadi anggota NU sejak tahun 1941, KH. Abdul Muchith Muzadi sedikit banyak punya pengalaman dan pengetahuan tentang NU, yang kemudian beliau wariskan kepada generasi muda NU. Betapapun kecilnya buku ini, adalah warisan itu, berisi: Tentang Islam di Indonesia, Kepesantrenan, Khitthah NU, Fungsi dan Posisi NU, Faham Islam Ahlussunnah wal Jamaah, Haluan Bermadzhab, Wawasan NU tentang Hubungan Antar Manusia, NU & Politik, dan Al-Akhlaq al-Karimah

Buku kecil ini berisi tentang:

- Islam di Indonesia

- Kepesantrenan

- Nahdlatul Ulama

- Khitthah NU

- Fungsi dan Posisi NU

- Faham Islam Ahlussunnal waljamaah

- Haluan Bermadzhab

- Wawasan Nu tentang Hubungan Antara Manusia

- Nu dan Politik

- Akhlaqul Karimah.

 

Pahlawan Ahlussunnah Menghadapi Sekte-Sekte Bid’ah

 

Judul Buku: Pahlawan Ahlussunnah Menghadapi Sekte-Sekte Bid’ah

Penulis : KH. Anas Machfudz

Penerbit : Khalista

Tebal : 128 Hal

Harga : Rp. 22.000,-

Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)

 

Deskripsi

Penulis buku ini adalah ulama pendiri & pencetak kader NU di Kabupaten Lumajang. Beliau alumni Pesantren Termas Pacitan, Pesantren Tebuireng Jombang yang ketika itu diasuh oleh Hadhratus Syaikh KH.M. Hasyim Asy’ari, Pesantren Jamsaren Solo, kemudian mukim dan belajar di Makkah Al-Mukarramah.

Kehadiran buku ini kali ini berada pada momentum yang tepat sekali. Sebab, datangnya era reformasi yang menghembuskan angin kebebasan yang cenderung kebablasan telah membuka peluang munculnya paham-paham yang pada era sebelumnya tidak berani tampil ke permukaan. Sedangkan realitanya, kehadiran mereka, secara teologis maupun sosial, sering memaksa NU dan warga Nahdilyin berada dalam posisi berhadap-hadapan yang dikhawatirkan menjadi sumber pemicu dan pemacu kerawanan.

Di sisi lain, propaganda yang mereka lakukan, tidak jarang mengakibatkan munculnya kegamangan masyarakat pada kebenaran aqaid yang selama ini diyakini, yaitu keyakinan yang telah diperjuangkan sang Pahlawan Aswaja, Imam al-Asyari, yang dengan gigihnya saat menghadapi Sekte-sekte bidah dengan dialog, debat dan menulis buku.

Rekam Jejak Radikalisme Salafi Wahabi; Sejarah, Doktrin dan Akidah

 

Judul Buku: Rekam Jejak Radikalisme Salafi Wahabi; Sejarah, Doktrin dan Akidah

Penulis : Achmad Imron R.

Penerbit : Khalista

Tebal : 340 Hal

Harga : Rp. 65.000,-

Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)

 

Deskripsi

Dalam satu dasa warsa terakhir ini, pergerakan kaum Salafi-Wahabi di Indonesia begitu massif. Saat ini kita tidak sulit menjumpai lelaki yang berpenampilan “syaikh” dengan menggunakan  gamis  dan celana cingkrang, lengkap dengan cambang dan jenggotnya yang menggantung. Sementara yang perempuan, seluruh tubuhnya dibalut dengan kain, kecuali matanya. Busana tersebut memang menjadi ciri khas kaum Salafi-Wahabi.

Sekilas kita menduga bahwa meraka adalah bagian dari kita. Lebih-lebih mereka selalu berkoar dan mengklaim diri sebagai satu-satunya representasi kelompok Ahlussunah wal Jama’ah. Jargon-jargon yang mereka teriakkan juga sangat islami,  misalnya “mari kembali kepada ajaran al-Quran dan Sunnah, tidak ada tempat meminta kecuali kepada Allah” dan sebagainya.

Wahabi atau Wahhabiyah merupakan sebutan bagi pengikut paham Muhammad bin Abdil Wahhab. Sekilas gerakan puritan yang belakangan akrab disebut salafi wahabi ini terlihat paling islam, paling ahli mengkafirkan sesama muslim, paling bertauhid dan seterusnya. Namun dibalik itu, doktrin dan ajarannya sangat berbahaya serta harus dijauhi umat islam. Sejak awal kemunculannya hingga sekarang, sekte wahabi selalu mengalami pertentangan dengan mayoritas kaum muslimin yang sejak dulu berpaham ahlusunnah waljama'ah.

Dalam konteks ini buku rekam jejak radikalisme salafi wahabi hadir menguak sejarah, doktrin dan akidah wahabi yang destruktif, kerap menyulut konflik dan perpecahan. Secara sistematis buku ini membahas sejarah radikalisme wahabi, wahabi tanduk setan dari timur, doktrin wahabi penyulut konflik umat islam, tauhid rububiyah uludiyah wahabi, akidah tajsim wahabi, dan kontradiksi akidah wahabi. Datanya pun sangat valid dan lengkap disertai scan referensi utama wahabi, serta diurai secara sistematis dan ilmiah. Dengan menbacanya kaum muslimin dapat lebih memahami dan mewaspadai doktrin-doktrin menyimpang yang disebarluaskan salafi wahabi, sehingga tidak terjebak dalam berbagai propagandanya yang selalu mengatasnamakan Islam.

Syaikhona Kholil Bangkalan; Penentu Berdirinya Nahdlatul Ulama

 

Judul Buku: Syaikhona Kholil Bangkalan; Penentu Berdirinya Nahdlatul Ulama

Penulis : RKH. Fuad Amin Imron

Penerbit : Khalista & Penainsani

Tebal : 260 Hal

Harga : Rp. 50.000,-

Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)

 

Deskripsi

"Jika Muammil Qomar (2002) menyebut 3 nama ulama yang memiliki peran penting dalam proses pendirian NU, yaitu KH Wahab Hasbullah sebagai pencetus ide, KH Hasyim Asy'ari sebagai pemegang kunci, dan Syaikhona Muhammad Kholil sebagai penentu berdirinya NU, dalam buku ini saya menambahkan satu ulama lagi, yaitu, KH As'ad Syamsul Arifin. Peran Kiai As'ad dalam konteks ini adalah penyampai isyarat langit dari Syaikhona Kholil, yang telah meneguhkan sikap dan pandangan KH Hasyim Asy'ari untuk mendirikan NU." (RKH Fuad Amin Imron, Penulis)

"Dalam prespektif spiritualitas, Syaikhona Kholil adalah tokoh yang berperan secara langsung dalam pendirian organisasi para ulama pesantren. Pesan spiritualitasnya yang disampaikan melalui KH As'ad Syamsul Arifin menjadi faktor penentu bagi berdirinya NU. Dan pesan simbolik Syaikhona Kholil inilah yang telah menepis keraguan, kegamangan dan kegelisahan Kiai Hasyim untuk mendirikan NU. Keyakinan Kiai Hasyim terhadap pesan spiritual gurunya itu, lalu diteruskan secara lahiriah kepada Kiai Wahab Hasbullah sebagai pembawa ide, untuk ditindaklanjuti dalam sebuah permusyawaratan ulama di Surabaya, pada 31 Januari 1926 (16 Rajab 1344 H), setahun sebelum Syaikhona Kholil wafat. Permusyawaratan para ulama tersebut melahirkan Komite Hijaz, yang kemudian ditetapkan namanya menjadi Jam'iyah Nahdlatul Ulama." (Prof Dr KH Said Aqil Siradj, MA, Ketua Umum PBNU)

"Isyarah Tongkat Musa dan Tasbih yang diberikan Syaikhona Kholil kepada Kiai Hasyim Asy'ari melalui Kiai As'ad berhubungan dengan jam'iyah sekaligus jamaah NU. Tongkat Musa adalah simbol komando atau kepemimpinan (leadership), sementara Tasbih adalah simbol spiritualitas dan simbol budaya. Kombinasi keduanya, diharapkan agar pemimpin NU memiliki pandangan, sikap dan tindakan yang terjaga keseimbangannya antara kebutuhan duniawi dan ukhrawi. Muaranya adalah keteladanan (al-uswah), dimana pandangan, sikap dan tindakan pemimpin NU harus dapat dijadikan teladan oleh jamaah." (Nico Ainul Yakin, Editor)

Tawa Berbalut Hikmah - Gaya Dakwah Abah Hasyim Muzadi

Judul Buku: Tawa Berbalut Hikmah - Gaya Dakwah Abah Hasyim Muzadi

Penulis : Dr. Rosidin, M.Pd.I

Penerbit : Khalista

Tebal : 64 Hal

Harga : Rp. 12.000,-

Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)

 

Deskripsi

Humor Substantif dapat dimaknai humor yang mengandung kejujuran dan kebenaran makna, bukan sekedar humor yang hampa makna.

Buku ini adalah kumpulan dari berbagai humor dan hikmah Abah Hasyim yang bertebaran di dunia maya, serta memori pribadi penyusun yang diperoleh selama menjadi santri Abah Hasyim sejak 2004 hingga 2017. Lalu diikat menjadi kesatuan tema yang relatif utuh, sehingga menjadi "Karangan Bunga" belasungkawa yang dapat dimanfaatkan secara luas. 

TAHLIL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN DAN AS-SUNNAH

Judul Buku: TAHLIL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN DAN AS-SUNNAH

Penulis : KH. Muhyiddin Abdusshomad

Penerbit : Khalista

Tebal : 128 Hal

Harga : Rp. 25.000,-

Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)

 

Deskripsi

Tahlilan menuai kontroversi. Beberapa pihak menganggapnya bid’ah dhalalah dan tahlilan hanyalah perbuatan yang sia-sia belaka. Benarkah?

Benarkah berdo’a untuk orang lain tidak boleh? Terlebih-lebih do’a itu dilaksanakan secara kolektif. Bukankah itu semakin memperbanyak pahala? 

Buku ini begitu lengkap dan sarat akan makna dan ilmu pengetahuan seputar tahlil dan hal yang bersinggungan dengannya. Ditegaskan, siapa saja yang mau menelusuri budaya tahlil, niscaya akan mendapatkan sandaran yang kokoh dari al-Qur’an dan al-Hadits serta pendapat ulama yang shaleh. Buku ini juga dilengkapi dengan panduan Tahlil dan do'anya.

Pemikiran KH Hasyim Asy'ari Tentang Ahlussunnah Wa al-Jamaah

 

Judul Buku: Pemikiran KH Hasyim Asy'ari tentang Ahlussunnah Wa al-Jamaah

Penulis : Achmad Muhibbin Zuhri

Penerbit : Khalista dan LTN PBNU

Tebal : 340 Halaman

Harga : Rp. 60.000,-

Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)

 

Deskripsi

Fakta jika mayoritas umat Islam di Indonesia adalah pengikut ajaran Sunni atau Ahlussunnah wal Jamaah (aswaja) tidak dapat dipungkiri. Keberhasilan itu tidak bisa dilepaskan dari peran Nahdlatul Ulama yang sedari awal berdiri meneguhkan diri sebagai pengamal dan pengawal ajaran ahlussunnah wal jamaah. Diakui ataupun tidak, inklusifitas ajaran Nahdhatul Ulama yang ditransformasikan dari nilai-nilai aswaja telah memberikan kontribusi besar terciptanya wajah moderat dan fleksible Islam di Indonesia.

Bangsa Indonesia yang multikultur serta kaya akan ragam tradisi, tidak menghalangi Islam ala NU membumi. Mengacu pada teori Islam Kolaboratif Prof. Nur Syam, fleksibilitas doktrin sunni mampu berkolaborasi dengan tradisi-tradisi non Islami yang telah mapan tanpa menghilangkan nilai-nilai ajaran Islam yang bersifat absolut.

Fenomena kenduri, tahlilan, perayaan maulid, peringatan tiga hari, tujuh hari serta seratus hari pasca kematian, adalah bukti bentuk metamorfosa nilai-nilai ajaran Islam dengan budaya masyarakat Indonesia pra Islam. Sehingga, keberadaan Islam dapat diterima menjadi agama mayoritas masyarakat Indonesia tanpa resistensi yang berarti.

Buku ini memberikan gambaran utuh dan fokus mengenai bagaimana ideologi NU mengenai Ahlussunnah Wal Jama'ah dimaknai oleh KH. M. Hasyim Asy'ari dan komunitasnya di tengah dialektika wacana modernisme dan tradisionalisme islam di Indonesia pada awal abad ke dua puluh.

Sabtu, 28 Agustus 2021

Tradisi Islami, Panduan Prosesi Kelahiran, Perkawinan dan Kematian

Judul Buku: Tradisi Islami, Panduan Prosesi Kelahiran, Perkawinan dan Kematian

Penulis: M. Afnan Chafidh, Ahmad Ma’ruf Asrori

Penerbit: Khalista

Tebal: 260 hlm

Ukuran: 14 x 21 Cm

Harga: Rp. 50.000,-

Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)

 

Deskripsi

Tradisi dan budaya adalah darah daging dalam tubuh masyarakat, sementara mengubahnya adalah sesuatu yang tidak mudah. Alangkah bijak dan indahnya ketika tradisi dan budaya tidak diposisikan berhadapan dengan ajaran, tetapi justru sebagai pintu masuk ajaran. Sedang agama adalah mustaqim dan membawa misi memustaqimkan (meluruskan) sesuatu yang belum mustaqim, termasuk mensakralkan sesuatu nilai tradisi yang sebenarnya tidak sakral.

Demikian harapan buku ini agar tradisi dalam prosesi Kelahiran, Perkawinan, dan Kematian terisi dengan nilai-nilai ibadah. Buku ini merupakan salah satu pelengkap sebagai nilai plus yang bersifat prinsip, yang didasari beberapa dalil dari al-Qur’an, al-Hadits dan beberapa doa yang layak dipanjatkan.



Kyai Masduqi Menjawab ; Tanya Jawab Hukum Islam Bersama KH Ahmad Masduqi Mahfudh

 

Judul Buku: Kyai Masduqi Menjawab ; Tanya Jawab Hukum Islam Bersama KH Ahmad Masduqi Mahfudh (1993-2000)

Penulis: Tim MD Nuha 17

Penerbit: Khalista

Tebal: 584 hlm Hard Cover

Ukuran: 16,5 x 24 cm

Harga: Rp. 125.000,-

Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)

 

Deskripsi

Buku ini mendokumentasikan lebih dari 900 tanya jawab hukum Islam dalam rentang 1993-2000. Kendati dalam penyajiannya diurutkan per tahun, pembaca bisa mencari konten yang dikehendaki di bagian akhir buku yang dikelompokkan secara tematik meliputi;

1. Aqidah,

2. Tasawuf dan Akhlak,

3. Seputar Madzhab,

4. Fiqh Thaharah,

5. Fiqh Shalat,

6. Fiqh Jenazah,

7. Fiqh Zakat-Pajak dan Seputarnya,

8. Fiqh Puasa,

9. Fiqh Haji,

10. Fiqh Munakahat,

11. Fiqh Mawarits,

12. Fiqh Muamalat,

13. Fiqh Wakaf,

14. Fiqh Qurban dan Makanan-Minuman,

15. Fiqh Pendidikan,

16. Fiqh Medis,

17. Fiqh Aurat, Busana, dan Perhiasan,

18. Fiqh Seni-Budaya dan Olahraga,

19. Fiqh Organisasi,

20. Fiqh Jinayat,

21. Fiqh Siyasah,

22. Doa, Amaliyah, dan Tradisi,

23. Al-Quran dan Tafsir,

24. Masaail Syatta.

Sebagai Rais Syuriah PWNU Jawa Timur kala itu, tentu KH. Achmad Masduqi Mahfudh sangat memahami metode dalam menjawab persoalan yang diajukan, dimana metode tersebut sejalan dengan semangat fiqh sesuai terminologinya, al-Ilmu bi al-ahkam al-syariyyah al-amaliyah al-muktasab min adillatiha at-tafshiliyyah. Secara garis besar sebagaimana metode yang biasa digunakan para ulama dalam ber-istinbath-, dalam buku ini Kyai Masduqi menggunakan tiga metode istinbath al-ahkam. 1) Metode tekstual (qauly) yakni merujuk langsung pada qaul para mujtahid baik mujathid mutlak maupun muntashib. 2) Metode analogis (ilhaq) yakni menentukan hukum suatu perkara yang belum ada nashnya berdasarkan hukum perkara lain yang ada nashnya. 3) Metodemanhajiyakni dengan dilandaskan pada kaidah-kaidah ushuliyyah dan kaidah-kaidah fiqhiyyah. Melalui ketiga metode inilah, jawaban yang dirumuskan sangat mungkin bersifatapplicabledan kontekstual.

Hujjah Nahdliyah : Keilmuan, Tradisi, Tasawuf

 

Judul Buku: Hujjah Nahdliyah : Keilmuan, Tradisi, Tasawuf

Penulis: Nur Hidayat Muhammad

Penerbit: Khalista

Tebal: 152 hlm

Ukuran: 12 x 18,5 cm

Harga: Rp. 16.000,-

Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)

 

Deskripsi

Buku Hujjah Nahdliyah ini sengaja dibuat ringkas dan hadir sebagai jawaban atas tuduhan-tuduhan tidak berdasar dari kelompok yang anti pada pola pikir dan amaliah kaum nahdliyin.

Sangat naif bila orang yang tingkat keilmuannya sangat terbatas, hanya membaca dalil dari terjemah, dan tidak memahami bahasa Arab dengan baik, namun tampil menghakimi para ulama dan amaliahnya dengan tudingan sesat, bidah, syirik dan selainnya. Padahal vonis seperti itu sama dengan istilah bukan dalang mengkritik dalang.

Buku ini tidak bertujuan memupuk perselisihan antara warga Nahdliyin dengan pengikut-pengikut kelompok lain, seperti MTA, LDII, Salafi Wahhabi, HTI dan selainnya. Namun kehadirannya diharapkan menjadi informasi penting, bahwa cara berpikir dan beramal warga NU selalu berpegang pada dasar yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.